·
Pengertian Jaringan
Seringkali kita
mendengar kata internet, sekilas mungkin kita akan berpikir bahwa yang namanya
internet merupakan sebuah jaringan yang sangat besar dan terdiri dari banyak
kompuer. Atau bahkan bagi orang yang awam internet sering diartikan sebagai
browsing, chatting, dan lain-lain. Pengertian ini merupakan sebuah pandangan
yang kurang benar. Karena sebenarnya internet adalah kumpulan dari
jaringan-jaringan kecil dan besar yang saling terhubung secara real-time atau
terus menerus di seluruh dunia.
Dalam suatu sistem
jaringan, dimana seluruh komputer saling berbagi data dan resources satu sama
lain sehingga tercapai efisiensi dalam pemanfaatan teknologi, amat dibutuhkan
perangkat-perangkat khusus dan instalasi tertentu.
·
Stuktur
Jaringan
Topologi Jaringan Tujuan dari suatu
jaringan adalah menghubungkan jaringan-jaringan yang telah ada dalam jaringan
tersebut sehingga informasi dapat ditransfer dari satu lokawi ke lokasi yang
lain. Karena suat perusahaan memuliki keinginan atau kebutuhan yang
berbeda-beda maka terdapat berbagai cara jaringan terminal-terminal dapat
dihubungkan. Struktur Geometric ini disebut dengan LAN Topologies.
Terdapat 6 jenis topologi yaitu :
Bus
Ring
Star
Extended Star
hierarchical topology
Mesh
Setiap topologi
memuliki karakteristik yang berdeda-beda dan masing-masing juga memiliki
keuntungan dan kerugian. Topologi tidak tergantung kepada medianya dan setiap
topologi biasanya menggunakan media sebagai berikut :
Jenis-jenis Media
yaitu :
Twisted Pair
Coaxial Cable
Optical Cable
Wireless
Topologi dibagi menjadi
dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topologi. Dibawah ini adalah
jenis-jenis Physical Topologi.
1.
Topologi
Bus atau Daisy Chain Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
·
Merupakan
satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat
node-node.
·
Umum
digunakan karena sederhana dalam instalasi
·
signal
melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
·
problem
terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka
seluruh jaringan akan terhenti.
2.
Topologi
Ring, Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
·
lingkaran
tertutup yang berisi node-node
·
sederhana
dalam layout
·
signal
mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua
paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision
detection yang lebih sederhana
·
problem:
sama dengan topologi bus
·
biasanya
topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator
dan kelihatan seperti topologi star
3.
Topologi
Star, Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·
setiap
node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir
dari node ke central node dan kembali lagi.
·
mudah
dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung
ke central node.
·
keunggulannya
adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu.
·
dapat
digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic
node, biasanya digunakan kabel UTP.
4. Topologi Extended
Star
Topologi Extended Star
merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya
tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
·
setiap
node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub
node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node
ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
·
Digunakan
pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi
dari kapasitas maksimal penghubung.
·
keunggulan
: jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya
tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node
disetiap sub node akan terputus
·
tidak
dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu
traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya
membutuhkan beberapa kali hops.
5. Topologi hierarchical
Topologi ini biasa
disebut sebagai topolodi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended
star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini
dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport
baik contention maupun token bus access.
6. Topologi Mesh
MESH topologi dibangun
dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah ‘fully-connected mesh’
adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke
semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil.
Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya
cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat
redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu
station dapat mencari link yang lainnya.
·
Tipe Jaringan
Dalam
jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan. Yang pertama adalah client.
Peran ini hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya
(sharing), informasi, dan lain-lain. Peran kedua adalah sebagai peer, yaitu
client yang menyediakan sumber daya untuk dibagi kepada client lain sekaligus
memakai sumber daya yang tersedia pada client yang lain (peer to peer).
Sedangkan peran yang terakhir adalah sebagai server, yaitu menyediakan sumber
daya secara maksimal untuk digunakan oleh client tetapi tidak memakai sumber
daya yang disediakan oleh client. Dibawah ini akan dijelaskan jenis-jenis
jaringan yang ada.
1.
Jaringan Berbasis Server
Jaringan berbasis
server atau client-server diartikan dengan adanya server didalam sebuah
jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan
tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server.
Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan
pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut
back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat.
Pada Windows NT,
Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan
di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling
berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh
server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain
utama atau Primary Domain Controller (PDC) dan beberapa domain controller
pendukung atau backup Domain Controller (BDC) yang membantu PDC pada
waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu.
Primasry Domain
Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux.
Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus
dapat digunakan sebagai penyedia layanan file dan print yang membuat computer
Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya.
Jaringan berbasis
server memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah :
1.
Media
penyimpanan data yang terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan
menggunakan data di server dan memberikan kemudahan melakukan back-up data di
saat kritis. Pemeliharaan data juga menjadi lebih mudah karena data tidak
tersebar di beberapa computer.
2.
Kemampuan
server untuk menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya
pembangunan jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan
lebih cepat daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan
mengelola jaringan.
3.
Kemudahan
mengatur jumlah pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal
seperti printer laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus
memasukkan password untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan.
2. Jaringan
Peer-to-peer
Setiap computer di
dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan
computer lain yang telah memberi izin. Jadi, secara sederhana setiap komputer
pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer
digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah computer sedikit, dibawah
sepuluh workstation.
·
Keuntungan
menggunakan jaringan peer adalah :
1.
Tidak
memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan software server.
2.
Tidak
diperlukan seorang network administrator dan setupnya mudah serta meminta biaya
yang murah.
·
Kerugian
menggunakan jaringan peer adalah :
1.
Sharing
sumberdaya pada suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani computer
tersebut.
2.
Masalah
lain adalah kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani
komputernya sendiri jika ditemui masalah keamanan sangat lemah.
3. Jaringan Hybrid
Jaringan hybrid
memiliki semua yang terdapat pada tiga tipe jaringan di atas. Ini berarti
pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang dishare oleh jaringan
peer, sedangkan di waktu bersamaan juga dapat memanfaatkan seumber daya yang
disediakan oleh server.
Keuntungan
jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan jaringan berbasis
server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki kekurangan seperti pada
jaringan berbasis server.
Peralatan
Jaringan
Ada beberapa peralatan
yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini sering digunakan di dalam
perkantoran dan perusahan besar. Peralatan ini adalah :
1.
Network
Interface Card
Dalam memilih network
interface card, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
Pertimbangan-pertimbangan ini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu :
·
Tipe
jaringan seperti Ethernet LANs, Token Ring, atau Fiber Distributed Data
Interface (FDDI).
·
Tipe
Media seperti Twisted Pair, Coaxial, Fiber-Optic, dan Wireless.
·
Tipe
Bus seperti ISA dan PCI.
2.
PCMCIA
Network Interface Card PCMCIA card
adalah
card jaringan yang digunakan untuk terhubung kedalam sebuah jaringan tanpa
menggunakan kabel.
3.
Modem
Modem atau Modul the Modulator
adalah peralatan
jaringan yang digunakan untuk terhubung ke jaringan internet menggunakan kabel
telepon.
4.
HUB/Switch
HUB atau Switch
digunakan untuk
menghubungkan setiap node dalam jaringan LAN. Peralatan ini sering digunakan
pada topologi star dan extended star. Perbedaan antara HUB dan Switch adalah
kecepatan transfer datanya. Yaitu 10:100 Mbps.
5.
Brige
Bridge adalah
peralatan jaringan yang digunakan untuk memperluas ata memecah jaringan. Bridge
berfungsi untuk menghubungkan dan menggabungkan media jaringan yang tidak sama
seperti kabel unshielded twisted pair (UTP) dan kabel fiber-optic, dan
untuk menggabungkan arsitektur jaringan yang berbeda seperti Token Ring dan
Ethernet. Bridge meregenerate sinyal tetapi tidak melakukan konversi
protocol, jadi protocol jaringan yang sama (seperti TCP/IP) harus berjalan
kepada kedua segemen jaringan yang terkoneksi ke bridge. Bridge dapat juga
mendukung Simple Network Management Protocol (SNMP), serta memiliki
kemampuan diagnosa jaringan.
Bridge hadir dalam
tiga tipe dasar yaitu Local, Remote, dan Wireless. Bridge local
secara langsung menghubungkan Local Area Network (LAN). Bridge remote yang
dapat digunakan untuk membuat sebuah Wide Area Network (WAN) menghubungkan dua
atau lebih LAN. Sedangkan wireless bridge dapat digunakan untuk menggabungkan
LAN atau menghubungkan mesin-mesin yang jauh ke suatu LAN. Bridge beroperasi mengenali
alamat MAC address node asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara
automatis membangun sebuah table routing internal. Table ini digunakan untuk
menentukan ke segmen mana paket akan di route dan menyediakan kemampuan
penyaringan (filtering). Setelah mengetahui ke segmen mana suatu paket hendak
disampaikan, bridge akan melanjutkan pengiriman paket secara langsung ke segmen
tersebut. Jika bride tidak mengenali alamat tujuan paket, maka paket akan di
forward ke semua segmen yang terkoneksi kecuali segmen alamat asalanya. Dan
jika alamat tujuan berada dalam segmen yang sama dengan alamat asal, bridge
akan menolak paket. Bridge juga melanjutkan paket-paket broadcast ke semua
segmen kecuali segmen asalnya.
6.
Router
Router adalah peralatan jaringan
yang digunakan untuk memperluas atau memecah jaringan dengan melanjutkan
paket-paket dari satu jaringan logika ke jaringan yang lain. Router banyak
digunakan di dalam internetwork yang besar menggunakan keluarga protocol TCP/IP
dan untuk menghubungkan semua host TCP/IP dan Local Area Network (LAN) ke
internet menggunakan dedicated leased line. Saat ini, masih banyak
perusahaan menggunakan router Cisco 2500 series untuk mengkoneksikan dua buah
LAN (WAN dengan anggota dua LAN), LAN ke ISP (Internet Service Provider).
Koneksi seperti ini
menyebabkan semua workstation dapat terkoneksi ke internet selama 24 jam.
Router berisi table-tabel informasi internal yang disebut label routering yang
melakukan pencatatan terhadap semua alamat jaringan yang diketahui dan lintasan
yang mungkin dilalui. Router membuat jalur paket-paket berdasarkan lintasan
yang tersedia dan waktu tempuhnya. Karena menggunakan alamat paket jaringan
tujuan, router bekerja hanya jika protocol yang dikonfigurasi adalah protocol
yang routetable seperti TCP/IP atau atau IPX/SPX. Ini berbeda dengan bridge
yang bersifat protocol independent.
·
Sejarah TCP/IP
Sejarah TCP/IP dimulainya dari lahirnya ARPANET yaitu jaringan
paket switching digital yang didanai oleh DARPA (Defence Advanced Research
Projects Agency) pada tahun 1969. Sementara itu ARPANET terus bertambah besar
sehingga protokol yang digunakan pada waktu itu tidak mampu lagi menampung
jumlah node yang semakin banyak. Oleh karena itu DARPA mendanai pembuatan
protokol komunikasi yang lebih umum, yakni TCP/IP. Ia diadopsi menjadi standard
ARPANET pada tahun 1983.
Untuk memudahkan proses konversi, DARPA juga mendanai suatu proyek
yang mengimplementasikan protokol ini ke dalam BSD UNIX, sehingga dimulailah
perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.. Pada awalnya internet digunakan untuk
menunjukan jaringan yang menggunakan internet protocol (IP) tapi dengan semakin
berkembangnya jaringan, istilah ini sekarang sudah berupa istilah generik yang
digunakan untuk semua kelas jaringan. Internet digunakan untuk menunjuk pada
komunitas jaringan komputer worldwide yang saling dihubungkan dengan protokol
TCP/IP.
Perkembangan TCP/IP yang diterima luas dan praktis menjadi standar
de-facto jaringan komputer berkaitan dengan ciri-ciri yang terdapat pada
protokol itu sendiri yang merupakan keunggulun dari TCP/IP, yaitu :
1.
Perkembangan protokol TCP/IP
menggunakan standar protokol terbuka sehingga
tersedia secara luas. Semua orang bisa mengembangkan perangkat lunak untuk
dapat berkomunikasi menggunakan protokol ini. Hal ini membuat pemakaian TCP/IP
meluas dengan sangat cepat, terutama dari sisi pengadopsian oleh berbagai
sistem operasi dan aplikasi jaringan.
2.
Tidak tergantung pada
perangkat keras atau sistem operasi jaringan tertentu sehingga TCP/IP cocok untuk menyatukan bermacam macam network,
misalnya Ethernet, token ring, dial-up line, X-25 net dan lain lain.
3.
Cara pengalamatan bersifat
unik dalam skala global, memungkinkan komputer
dapat mengidentifikasi secara unik komputer yang lain dalam seluruh jaringan,
walaupun jaringannya sebesar jaringan worldwide Internet. Setiap
komputer yang tersambung dengan jaringan TCP/IP (Internet) akan memiliki
address yang hanya dimiliki olehnya.
4.
TCP/IP memiliki fasilitas
routing dan jenis-jenis layanan lainnya yang memungkinkan diterapkan pada
internetwork.
Arsitektur
dan Protokol Jaringan TCP/IP
Dalam arsitektur
jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan ( layer ) yang
memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. ISO (International
Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur
jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection (
OSI ). Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi
komunikasi antara 2 komputer.
Walaupun jumlahnya
berbeda, namun semua fungsi dari lapisan-lapisan arsitektur OSI telah tercakup
oleh arsitektur TCP/IP. Adapun rincian fungsi masing-masing layer arsitektur
TCP/IP adalah sbb :
a.
Physical
Layer (lapisan
fisik) merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti
media komunikasi, tegangan, arus, dsb. Lapisan ini dapat bervariasi bergantung
pada media komunikasi pada jaringan yang bersangkutan. TCP/IP bersifat
fleksibel sehingga dapat mengintegralkan mengintegralkan berbagai jaringan
dengan media fisik yang berbeda-beda.
b.
Network
Access Layer mempunyai
fungsi yang mirip dengan Data Link layer pada OSI. Lapisan ini mengatur
penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal.
Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari
data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan
ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk
jaringan Paket Radio dsb.
c.
Internet
Layer mendefinisikan
bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada pada jaringan
yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan Internet yang
terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini
bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan
tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan
penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas
(worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
d.
Addressing, yakni melengkapi
setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat pada protokol inilah
yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena
pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software),
maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
e.
Routing, yakni menentukan ke
mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Fungsi ini
merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang
bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh
jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya
untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat
menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
f.
Transport
Layer mendefinisikan
cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara
handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah
sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini
memiliki beberapa fungsi penting antara lain :
Ø
Flow
Control.
Pengiriman data yang telah dipecah menjadi paket-paket tersebut harus diatur
sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan
yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data.
Ø
Error
Detection.
Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa
digunakan untuk memeriksa data yang dikirimkan bebas dari kesalahan. Jika
ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan
menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung
kesalahan tadi. Namun hal ini dapat menimbulkan delay yang cukup
berartii.
Pada TCP/IP, protokol
yang dipergunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) atau User
Datagram Protocol ( UDP ). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan keandalan data, sedangkan UDP digunakan untuk aplikasi yang
membutuhkan panjang paket yang pendek dan tidak menuntut keandalan yang tinggi.
TCP memiliki fungsi flow control dan error detection dan bersifat
connection oriented. Sebaliknya pada UDP yang bersifat connectionless
tidak ada mekanisme pemeriksaan data dan flow control, sehingga UDP
disebut juga unreliable protocol.
Untuk beberapa hal
yang menyangkut efisiensi dan penyederhanaan, beberapa aplikasi memilih
menggunakan UDP sebagai protokol transport. Contohnya adalah aplikasi database
yang hanya bersifat query dan response, atau aplikasi lain yang
sangat sensitif terhadap delay seperti video conference. Aplikasi
seperti ini dapat mentolerir sedikit kesalahan (gambar atau suara masih bisa
dimengerti), namun akan tidak nyaman untuk dilihat jika terdapat delay yang
cukup berarti.
g.
Application
Layer merupakan
lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak
protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat
dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol )
untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk
transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web,
NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan
lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP,
sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
Pengiriman dan
Penerimaan Paket Data
Layer-layer dan
protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan
fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan
menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data
tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan
berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara
pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran
data adalah dari atas ke bawah. Data dari user maupun suatu aplikasi dikirimkan
ke Lapisan Transport dalam bentuk paket-paket dengan panjang tertentu. Protokol
menambahkan sejumlah bit pada setiap paket sebagai header yang berisi informasi
mengenai urutan segmentasi untuk menjaga integritas data dan bit-bit pariti
untuk deteksi dan koreksi kesalahan.
Dari Lapisan Transport,
data yang telah diberi header tersebut diteruskan ke Lapisan Network /
Internet. Pada lapisan ini terjadi penambahan header oleh protokol yang berisi
informasi alamat tujuan, alamat pengirim dan informasi lain yang dibutuhkan
untuk melakukan routing. Kemudian terjadi pengarahan routing data, yakni ke
network dan interface yang mana data akan dikirimkan, jika terdapat lebih dari
satu interface pada host. Pada lapisan ini juga dapat terjadi segmentasi data,
karena panjang paket yang akan dikirimkan harus disesuaikan dengan kondisi
media komunikasi pada network yang akan dilalui.
Selanjutnya data
menuju Network Access Layer (Data Link) dimana data akan diolah menjadi
frame-frame, menambahkan informasi keandalan dan address pada level link.
Protokol pada lapisan ini menyiapkan data dalam bentuk yang paling sesuai untuk
dikirimkan melalui media komunikasi tertentu. Terakhir data akan sampai pada
Physical Layer yang akan mengirimkan data dalam bentuk besaran-besaran
listrik/fisik seperti tegangan, arus, gelombang radio maupun cahaya, sesuai
media yang digunakan.
Di bagian penerima,
proses pengolahan data mirip seperti di atas hanya dalam urutan yang berlawanan
(dari bawqah ke atas). Sinyal yang diterima pada physical layer akan diubah
dalam ke dalam data. Protokol akan memeriksa integritasnya dan jika tidak
ditemukan error t header yang ditambahkan akan dilepas. Selanjutnya data
diteruskan ke lapisan network. Pada lapisan ini, address tujuan dari paket data
yang diterima akan diperiksa. Jika address tujuan merupakan address host yang
bersangkutan, maka header lapisan network akan dicopot dan data akan diteruskan
ke lapisan yang diatasnya. Namun jika tidak, data akan di forward ke network
tujuannya, sesuai dengan informasi routing yang dimiliki.
Pada lapisan Transport,
kebenaran data akan diperiksa kembali, menggunakan informasi header yang
dikirimkan oleh pengirim. Jika tidak ada kesalahan, paket-paket data yang
diterima akan disusun kembali sesuai urutannya pada saat akan dikirim dan
diteruskan ke lapisan aplikasi pada penerima. Proses yang dilakukan tiap
lapisan tersebut dikenal dengan istilah enkapsulasi data. Enkapsulasi ini
sifatnya transparan. Maksudnya, suatu lapisan tidak perlu mengetahui ada berapa
lapisan yang ada di atasnya maupun di bawahnya. Masing-masing hanya mengerjakan
tugasnya. Pada pengirim, tugas ini adalah menerima data dari lapisan diatasnya,
mengolah data tersebut sesuai dengan fungsi protokol, menambahkan header
protokol dan meneruskan ke lapisan di bawahnya. Pada penerima, tugas ini adalah
menerima data dari lapisan di bawahnya, mengolah data sesuai fungsi protokol,
mencopot header protokol tersebut dan meneruskan ke lapisan di atasnya.
h.
Internet
Protocol
Internet Protocol (IP)
berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat. Oleh karena itu
Internet Protokol memegang peranan yang sangat penting dari jaringan TCP/IP.
Karena semua aplikasi jaringan TCP/IP pasti bertumpu kepada Internet Protocol
agar dapat berjalan dengan baik. IP merupakan protokol pada network layer yang
bersifat :
Ø
Connectionless, yakni setiap paket
data yang dikirim pada suatu saat akan melalui rute secara independen. Paket IP
(datagram) akan melalui rute yang ditentukan oleh setiap router yang dilalui
oleh datagram tersebut. Hal ini memungkinkan keseluruhan datagram tiba di
tempat tujuan dalam urutan yang berbeda karena menempuh rute yang berbeda pula.
Ø
Unreliable
atau
ketidakandalan yakni Protokol IP tidak menjamin datagram yang dikirim pasti
sampai ke tempat tujuan. Ia hanya akan melakukan best effort delivery yakni
melakukan usaha sebaik-baiknya agar paket yang dikirim tersebut sampai ke
tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar