Pada awalnya berbicara mengenai organisasi akan mengarah kepada 2 sifat yaitu:
- abstrak
- mencakup banyak aspek kehidupan
1. Chester Barnard, mendefinisikan organisasi sebagai sesuatu yang mempunyai tanda-tanda adanya:
- koordinasi individu
- kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan/berkaitan
- kerja sama individu
- pimpinan
Kesimpulan terhadap pendapat para ahli organisasi bahwa aspek-aspek pada definisi organisasi adalah:
- Kesatuan social
- Pembagian tugas/fungsi
- Ada tujuan
- Ada batas yang tegas terhadap lingkungannya
Beberapa Pendekatan Teori Organisasi
Sifat organisasi yang abstrak adan menyangkut aspek sosial menyebabkan:
- Tinjauan menjadi meluas, menyangkut berbagai aspek yang berbeda
- Muncul lebih dari 18 (delapan belas) jenis orientasi
- Muncul berbagai cara pengelompokan teori organisasi
- Klasik
- Sistem sosial
- Struktur
- Teknologi
- Adaptif
- Integral
- Klasik
- Neo-Klasik
- Modern (pasca 1961)
Dipelopori oleh Frederick W. Taylor (1856-1915):
- Pengaturan cara kerja karyawan pelaksana
- Mencoba menemukan cara kerja yang paling efisien
- Dasar pemikiran
- Analisis ilmiah (scientific) bisa digunakan untuk mencari cara kerja terbaik
- Manusia = makhluk rasional à pendekatan: Rasional Individu
- Cara kerja standar yang paling efisien, jika dilaksanakan oleh pekerja standar, akan menghasilkan: KAPASITAS KERJA STANDAR atau WAKTU KERJA STANDAR, sehingga:
- ORGANISASI = VOLUME PEKERJAAN/ KAPASITAS KERJA (STANDAR)
- Secara implisit menyatakan bahwa:
- Adanya keseimbangan tugas – wewenang
- Adanya pengelompokan menurut fungsi
- Adanya standar kerja
- Adanya dasar penyusunan sistem imbalan
- Max Weber dimana obyek penelitian adalah manusia dan prosedur yang menghasilkan pendekatan Rasionalisasi
- Henry Fayol, penelitian pada proses manajemen Planning – Organizing – Actuating – Coordination – Control, menghasilkan pendekatan Rasional - Organisasi
- Diikuti peneliti organisasi lain seperti Gulick, Urwick an Follet yang menghasilkan Administrative Design Theory
Tidak ada komentar:
Posting Komentar