Cari Blog Ini

Senin, 16 Mei 2011

5 Kebudayaan dalam 5 Benua

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia

Benua Asia (Indonesia)

Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia

Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.

Rumah Adat
•Sumatera Barat: Rumah Gadang
•Sumatera Selatan: Rumah Limas
•Jawa: Joglo
•Papua: Honai
•Sulawesi Selatan: Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lampoa (Makassar Gowa)
•Sulawesi Tenggara: Istana Button
•Sulawesi Utara: Rumah Panggung
•Kalimantan Barat: Rumah Betang
•Nusa Tenggara Timur: Lopo
•Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)

Tarian
•Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
•Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet
•Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
•Aceh: Saman, Seudati
•Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
•Betawi: Yapong
•Sunda: Jaipong, Tari Topeng
•Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
•Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
•Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 

4 Etnis
•Sulawesi Tengah: Dero
•Gorontalo : Tari Saronde , Tari Elengge ,Tari Dana-Dana ,Tari Polopalo ,Tari Pore-Pore
•Pesisir Sibolga/Tapteng: Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan ,Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung
•Riau: Persembahan, Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas
•Lampung: Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
•Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Datang )
•Nias: Famaena

Lagu
•Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan
•Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
•Melayu: Tanjung Katung
•Aceh: Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit
•Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat
•Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, Potong Bebek Angsa
•Sulawesi Selatan: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong
•Sumatera Utara: Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian Nauli
•Papua/Irian Barat: Apuse, Yamko Rambe Yamko
•Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu
•Jambi: Batanghari, Soleram
•Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
•Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk
•Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai
•Banten: Dayung Sampan
•Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo
•Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan
•Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, Tutu Koda
•Kalimantan Timur: Indung-Indung
•Jambi: Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
•Kalimantan Tengah: Kalayar
•Jawa Timur: Keraban Sape, Tanduk Majeng
•Bengkulu: Lalan Belek
•Bali: Mejangeran, Ratu Anom
•Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
•Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah
•Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Tope Gugu
•Sulawesi Barat: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
•Gorontalo: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi

Musik
•Jakarta: Keroncong Tugu.
•Maluku:
•Melayu: Hadrah, Makyong, Ronggeng
•Minangkabau:
•Aceh:
•Makassar: Gandrang Bulo, Sinrilik
•Pesisir Sibolga/Tapteng: Sikambang


Alat musik
•Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
•Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
•Gendang Bali
•Gendang Simalungun
•Gendang Melayu
•Gandang Tabuik
•Sasando
•Talempong
•Tifa
•Saluang 
•Rebana
•Bende
•Kenong
•Keroncong
•Serunai
•Jidor
•Suling Lembang
•Suling Sunda
•Dermenan
•Saron
•Kecapi
•Bonang
•Angklung
•Calung
•Kulintang
•Gong Kemada
•Gong Lambus
•Rebab
•Tanggetong
•Gondang Batak
•Kecapi
•Kesok-Kesok

Gambar
•Jawa: Wayang.
•Tortor: Batak

Patung
•Jawa: Patung Buto, patung Budha.
•Bali: Garuda.
•Irian Jaya: Asmat.

Pakaian
•Jawa: Batik.
•Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
•Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro & Marapule.
•Sumatra Barat/ Melayu:
•Sumatra SelatanSongket
•Lampung: Tapis
•Sasiringan
•Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur
•Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu

Suara
•Jawa: Sinden.
•Sumatra: Tukang cerita.
•Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
•Gorontalo: (Dikili)

Sastra/tulisan
•Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
•Bali: karya tulis di atas Lontar.
•Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
•Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
•Timor Ai Babelen, Ai Kanoik

Makanan
Daftar masakan Indonesia
•Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
•Sumatera bagian Barat: Sate Padang
•Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang
•Jogjakarta: Gado-Gado
•Gorontalo: Binde Biluhuta
Kebudayaan Modern Khas Indonesia
•Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama.
•Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei.
•Sastra: Pujangga Baru. 

sumber : http://sylvanprakoso.blogspot.com/2011/04/5-kebudayaan-di-5-benua.html

Kebudayaan Selandia Baru (Australia)

Bangsa Selandia Baru memiliki populasi yang berbeda-beda, tapi semuanya bersatu membentuk sebuah bangsa yang unik. Bangsa yang dikenal sebagai penjelajah yang merupakan keturunan dari bangsa Polinesia yang berani melintasi lautan yang luas hingga akhirnya menemukan kepulauan ini, membuat bangsa Selandia Baru dikenal sebagai pelaut yang ulung, tangguh dan pemberani. Penduduknya juga dikenal aktif dimana mereka selalu menghabiskan saat senggang mereka untuk melakukan olah raga air yang banyak tersedia di Negara mereka.

Pencampuran antara budaya Barat dan budaya suku Maori yang berasal dari bangsa Polinesia menjadikan Selandia Baru sebagai Negara yang kaya akan budaya. Tak hanya itu, budaya bangsa Selandia Baru juga mendapatkan pengaruh dari Amerika, Australia, dan juga budaya Asia.

Budaya suku Maori sendiri sangat kaya dan bervariasi, dimana bangsa ini banyak menghasilkan karya tradisional yang sangat arstistik seperti mengukir, weaving, kappa haka (tarian), whaikorero (seni musik) dan moko (tato) yang semakin berkembang mengikuti jaman seiring dengan semakin kuatnya moderenitas dan teknologi. Banyak festival diselenggarakan seperti festival agama Hindu, Diwali, juga Tahun Baru China dan Festival Bangsa Polinesia yaitu Pasifika yang dirayakan secara tahunan di Auckland.


Bahasa Maori merupakan salah satu bahasa yang dikukuhkan menjadi bahasa nasional. Bahasa ini memiliki struktur yang logical dan memiliki aturan yang kuat dalam pengucapannya. Bahasa yang dulunya jarang digunakan karena hanya ada 4% penduduk yang paham, sekarang sudah mulai berkembang dan diperkenalkan terutama kepada penduduk yang tidak berbicara bahasa Maori. Saat ini bahasa Maori sudah diajarkan di sekolah-sekolah dan juga digunakan sebagai bahasa pengantar di salah satu stasiun tv.


New Zeelanders, atau penduduk Selandia Baru merefleksikan kekreatifan mereka dalam seni dengan berbagai wujud. Banyak sekali seniman yang muncul yang kemudian memproduksi hasil seni yang menjadi cirri khas Selandia Baru. Lukisan dan seni ukir bangsa Maori banyak dinikmati dan dibeli sebagai cinderamata. Karya-karya masa lampau bangsa Maori dapat banyak ditemukan di museum, pasar, toko dan pasar jongkok di sepanjang negeri.

Tak hanya itu, seni moderennya menelurkan pelukis moderen, penulis, penulis puisi, Fashion, Musik dan Tarian, Pertunjukan panggung, serta film. Banyak budaya Maori yang diangkat dan dilestarikan lewat seni moderen tersebut.


Dengan dipakainya New Zealand sebagai lokasi film Lord of The Ring Trilogy turut serta memperkenalkan Selandia Baru kepada dunia, dan karena kecantikan alamnya yang mengagumkan yang dapat menceritakan keindahan alam masa lampau, maka saat ini banyak film yang mengambil lokasi seting film di Selandia Baru.

Hal ini mendorong berkembangnya industry film di Negara Kiwi ini yang hingga sekarang telah menghasilkan banyak film-film kelas dunia yang telah menghasilkan aktor-aktor yang juga piawai bermain peran.


Kebudayaan Mesir (Afrika)
Gambaran kehidupan sosial budaya Mesir laksana bangunan tua yang terlihat seolah-olah sangat lelah dan payah, tiang-tiang bangunannya telah termakan usia perjalanan zaman yang sangat panjang, dan dinding-dinding tambal sulam perpaduan antara bahan peradaban lama dengan baru, serta atapnya berwarna keruh berdebu tebal. Dalam bangunan usang itu pernah generasi demi generasi silih berganti dengan beragam corak karakter dan identitasnya. 
Sewaktu kekaisaran Romawi menduduki wilayah Mesir, penduduk Mesir masih menganut animisme. Sejarah menyatakan bahwa imperium Romawi tersebut melakukan penindasan dan pemerasan hasil bumi penduduk untuk kepentingan para penguasa di Romawi (Eropa Lama). Sampai ketika Islam datang dari jazirah Arab tahun 541 membebaskan Mesir dari penindasan dan pemerasan bangsa Romawi. 
Keadaan negeri sekarang meski harus menghadapi arus modernisasi, namun kehidupan agamis dengan sentral tempat Ibadah tetap banyak ditemui dimana-mana. Disamping itu kita juga akan menemukan kontradiksi yang dapat kita saksikan dalam aspek kehidupan rakyat Mesir, seperti budaya orang-orang kaya yang gemar kendaraan impor mutakhir. Sementara disisi lain masih ada saja orang miskin di kota yang mengendarai keledai. Mungkin kriteria negara berkembang Mesir ini antik, begitu ungkapan sebagian orang. 
Kebiasaan sehari-hari dimasyarakat juga unik. Terkesan perilaku budaya mereka yang beriman kepada TUhan YME, saling mengungkapkan kasih sayang, hati yang mudah kasihan, lapang dada dan tidak pendendam. Tetapi disamping itu ada pula perilaku sebagian mereka yang banyak bicara, suka marah dan mencela, sikap puas, bangga dan memuja keadaan yang ada, sehingga muncul ungkapan seperti, Misr Ummud Dun-ya, Mirs Ahsan Fil 'Alam, dan lain sebagainya. Berbicara kriminalitas di Mesir, tampaknya masih lebih minim bila dibandingkan kota-kota besar dinegara laen. 
Bangsa Mesir merupakan bangsa yang memiliki cita dan citra ditengah problematika hidup yang menumpuk. Kegemaran minum Teh (syai) sambil menghisap Syisyah -semacam rokok khas Arab yang dihisap lewat pipa karet sepanjang sekita satu meter- adalah pemandangan umum yang banyak kita jumpai dikedai-kedai kopi. Di kedai tersebut tua muda melepaskan penatnya atau mungkin bermalas-malasan sambil maen domino, dadu atau nonton TV. JIka ada suasana tegang dan teriakan tiba-tiba dari arah kedai kopi, jangan terkejut, itu artinya Zamalek sedang bertanding. Dua klub ini memang memiliki pendukung fanatik yang dikenal dengan sebutan Ahlawy (pendukung Ahly) dan zamalkawy (pendukung zamalek). 
Orang Mesir dikenal pula memiliki ikatan keluarga yang erat. "Bangsa ini punya kelebihan dalam menjaga hubungan keluarga yang kuat. Dengan kekuatan hubungan keluarga itu dapat membebaskan mereka dari kemelut hidup yang dihadapi.." demikian menurut seorang wartawan Jerman. Seorang wartawan CIna juga berkomentar, "Yang menjadi perhatian saya terhadap bangsa ini adalah sikap puas dan merasa cukup serta rasa bahagia, tapi bukan karena dampak materi, namun lebih ditunjukkan oleh sikap spirituil. Setiap hari saya menyaksikan seorang penjaga gedung (bawwab) yang tinggal didepan apartemen saya. Dia tinggal bersama isteri dan enam orang anaknya dilantai dasar yang hanya ada satu kamar mandi. Namun saya perhatikan penjaga itu tak pernah cemberut, malah suka bercanda dan tersenyum.." 
Pada dimensi lain, orang cacat tetap mendapat tempat yang layak dalam pergaulan sosial. Masyarakat sangat perhatian dan selalu membantu orang pincan, buta, atau pikun sekalipun. Kebiasaan ini berlaku diberbagai tempat, baik ketika di Bus, ruang kuliah dan sebagainya. Kaum wanita juga masih dihormati, walau pergeseran nilai-nilai sudah mulai tampak dikalangan pemuda akibat laju perkembangan zaman yang kurang memperhatikan erosi budaya. 
Di Mesir dipergunakan bahasa Arab sebagai bahasa nasional Bahasa Perancis, Inggeris juga dipakai setelah bahasa Arab. Di Mesir juga banyak buku baru yang terbit secara Intensif. Media massanya juga terbuka. Budaya beli buku adalah pemandangan umum yang terjadi disetiap awal tahun ketika pameran buku internasional (book fair) digelar dipusat kota Cairo. Kesempatan ini dimanfaatkan mahasiswa sebagai ajang beli kitab besar-besaran karena harga yang relatif lebih murah. 

sumber : id.wikipedia.org , kaskus.us, selandiabaru.net


JEPANG (asia)
Jepang merupakan Negara yang berada di kawasan asia dan termasuk salah satu macan asia yang sudah diakui oleh seluruh dunia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologinya. Selain itu Negara tersebut juga mempunyai banyak budaya yang diwariskan turun temurun daru generasi sebelumnya, dan saat ini saya akan membahas salah satu budaya jepang yang sudah dikenal oleh Negara-negara lainnya termasuk Indonesia, yaitu Origami.
Origami adalah sebuah seni lipat yang berasal dari Jepang. Bahan yang digunakan adalah kertas atau kain yang biasanya berbentuk persegi. Sebuah hasil origami merupakan suatu hasil kerja tangan yang sangat teliti dan halus pada pandangan. Origami merupakan satu kesenian melipat kertas yang dipercayai bermula semenjak kertas mula diperkenalkan pada abad pertama di Tiongkok pada tahun 105 oleh seorang Tiongkok dikasi yang bernama Ts'ai Lun. Origami pun menjadi populer di kalangan orang Jepang sampai sekarang terutama dengan kertas lokal Jepang yang disebut Washi. 
Washi adalah sejenis kertas yang dibuat dengan metode tradisional di Jepang. Washi dianggap mempunyai tekstur yang indah, tipis tapi kuat dan tahan lama jika dibandingkan dengan jenis kertas lain. washi juga merupakan bahan uang kertas sehingga uang kertas yen terkenal kuat dan tidak mudah lusuh. 

sumber: http://forum.detik.com


VATIKAN (eropa) 
Negara vatikan adalah sebuah kebudayaan penting sendiri. Bangunan-bangunan semacam Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistina adalah tempat dari karya-karya seni paling terkenal di dunia, yang meliputi karya-karya dari seniman seperti Sandro Botticelli, Gian Lorenzo Bernini dan Michelangelo. . Perpustakaan Vatikan dan koleksi Museum Vatikan menyimpan berbagai warisan yang memiliki nilai sejarah, pengetahuan dan kebudayaan yang sangat tinggi. Pada tahun 1984, Vatikan dimasukkan oleh UNESCO ke dalam daftar Situs Bersejarah Dunia (World Heritage Sites). Inilah satu-satunya situs yang mencakup seluruh wilayah sebuah negara.
Ada beberapa budaya yang berlaku baik untuk turis maupun bagi warga yang tinggal di vatikan, dan salah satunya adalah budaya berbusana dalam memasuki basilica santo petrus. Syarat-sayarat berbusana melarang :
•orang awam untuk memakai topi di dalam basilika
•celana pendek/rok pendek di atas lutut
•baju tanpa lengan
•baju yang mempertontonkan pusar perut
•baju wanita yang mempertontonkan belahan dada
•baju dengan tulisan kata-kata yang tidak senonoh
•perhiasan yang berlebihan
Penggunaan telepon seluler dan merokok juga dilarang. 


sumber : 
http://putriiazizah-duniakampus.blogspot.com/2011/04/5-kebudayaan-yang-ada-di-5-benua.html
wikipedia